TUGAS MR06 PT TENUN ULOS
1.Evaluasi Metode Proyeksi Permintaan:
1. Evaluasi metode proyeksi permintaan pada PT Tenun Ulos dapat dilakukan dengan membandingkan berbagai metode peramalan permintaan yang umum digunakan dalam bisnis, khususnya untuk produk kerajinan tenun seperti Ulos. Berikut adalah beberapa poin evaluasi berdasarkan metode-metode yang relevan
1). Metode Proyeksi Permintaan yang Umum dan Relevan:
• Proyeksi Tren
Metode ini menggunakan data penjualan historis untuk memproyeksikan permintaan di masa depan. Cocok jika PT Tenun Ulos memiliki data penjualan yang cukup dan tren permintaan yang relatif stabil. Namun, harus hati-hati terhadap anomali seperti lonjakan permintaan yang tidak berulang.
Metode ini menggunakan data penjualan historis untuk memproyeksikan permintaan di masa depan. Cocok jika PT Tenun Ulos memiliki data penjualan yang cukup dan tren permintaan yang relatif stabil. Namun, harus hati-hati terhadap anomali seperti lonjakan permintaan yang tidak berulang.
• Riset Pasar
Menggunakan survei pelanggan untuk mendapatkan data langsung tentang preferensi dan permintaan pasar. Metode ini sangat berguna untuk produk kerajinan seperti Tenun Ulos yang memiliki nilai budaya dan estetika, sehingga memahami keinginan pelanggan sangat penting.
• Metode Delphi
Melibatkan para ahli untuk memberikan pendapat dan mencapai konsensus tentang permintaan pasar. Metode ini bisa membantu PT Tenun Ulos dalam mengantisipasi perubahan pasar yang sulit diprediksi hanya dari data historis.
Melibatkan para ahli untuk memberikan pendapat dan mencapai konsensus tentang permintaan pasar. Metode ini bisa membantu PT Tenun Ulos dalam mengantisipasi perubahan pasar yang sulit diprediksi hanya dari data historis.
• Ekonometrika Menggabungkan data penjualan dengan faktor ekonomi eksternal untuk membuat model matematika prediksi permintaan. Metode ini cocok jika PT Tenun Ulos ingin mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi permintaan produk tenun.
2. Transformasi Pemasaran Digital dalam Kelayakan Bisnis PT tenun ulos.
• Peralihan dari Sistem Tradisional ke Digital Banyak pelaku usaha tenun ulos, termasuk di DesSigaol Timur, awalnya masih menggunakan metode pemasaran tradisional yang terbatas jangkauannya. Transformasi ke pemasaran digital dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan untuk memahami dan memanfaatkan platform digital seperti Instagram dan TikTok sebagai media pemasaran yang lebih menarik, inovatif, dan profesional.
• Peningkatan Kapasitas dan Kreativitas Pelaku UMKM.
Pelatihan digital marketing meningkatkan kreativitas dan kemampuan pelaku usaha dalam membuat konten pemasaran digital yang informatif dan estetik. Hal ini tidak hanya membantu mempromosikan produk, tetapi juga mengedukasi konsumen tentang proses pembuatan dan nilai lingkungan dari produk tenun ulos.
3.Penerapan Model Lima Kekuatan Porter dalam Konteks Disrupsi:
Penerapan Model Lima Kekuatan Porter dalam konteks disrupsi pada PT Tenun Ulos dapat digunakan untuk menganalisis dinamika persaingan dan tantangan eksternal yang dihadapi perusahaan, sekaligus merumuskan strategi adaptasi bisnis. Berikut adalah evaluasi berdasarkan lima kekuatan Porter yang relevan dengan kondisi disrupsi di industri kerajinan tenun ulos:
• Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrance)
Disrupsi digital dan kemudahan akses teknologi pemasaran online menurunkan hambatan masuk bagi pelaku baru di industri tenun ulos. Pendatang baru bisa muncul dengan modal kecil melalui platform digital, menjual produk serupa dengan biaya pemasaran yang lebih efisien. PT Tenun Ulos harus meningkatkan diferensiasi produk dan membangun merek yang kuat untuk mempertahankan pangsa pasar.
• Persiapan Industri (Rivalry Among Existing Competitors)
Industri tenun ulos kini menghadapi persaingan yang semakin ketat, baik dari pengrajin lokal lain maupun produk substitusi dari daerah lain atau produk tekstil modern. Disrupsi teknologi mempercepat arus informasi dan akses pasar, sehingga persaingan harga dan inovasi produk menjadi semakin intens.
Komentar
Posting Komentar